Inflasi
Negara yang berkembang dengan
baik pasti memiliki banyak komponen-komponen pendukung yang
mengikutinya. Salah satu yang paling menonjol adalah dari sisi perekonomian.
Alasan perekonomian dijadikan sebagia patokan utama adalah Negara yang berkembang
dengan baik tergantung dari tingkat kesejahteraan dari masyarakat dalam Negara
itu sendiri. Tingkat kesejahteraan dapat diukur dari tingkat perekonomian.
Karena perekonomian di Indonesia memeiliki visi dan misi yang pada intinya
adalah untuk mensejahterakan masyarakatnya, terutama dari sisi perekonomian,
karena apabila perekonomian masyrakata baik maka kehidupan yang dijalani oleh
masyarakat itu sendiri tentu berjalan baik.
Tingkat perekonomian
yang baik dapat diukur dari banyaknya factor yang menyebabkan tingkat
kesejahteraan yang naik pula. Diantaranya adalah :
·
Tingkat kesempatan kerja yang tinggi
·
Tingkat produksi yang tinggi
·
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi
·
Neraca pembayaran luar negeri yang
seimbang
·
Distribusi pendapatan yang merata
·
Laju ekonomi yang tinggi
·
Serta tingkat inflasi yang rendah
Dari tujuh poin yang dsebutkan
diatas sudah jelas bahwa kesempatan kerja yang tinggi, berarti menandakan
banyaknya suatu usaha yang membutuhkan banyak pegawai, apabila pegawai banyak
maka dapat dijelaskan bahwa tingkat produksi yang tinggi. Produksi yang tinggi
meningkatkan pendapatan nasionala yang tinggi karena semakin banyak produksi
yang didapatkan maka konsumen banyak yang tertarik dan mempercayai, sehingga
untuk memproduksi branag yang banyak diperlukannya kesempatan kerja yang banyak
untuk menarik banyak pegawai. Dengan banyaknya pegawai yang bekerja, diimbangi
dnegan tingkat produksi yang tinggi menimbulkan kenaikan dari pendapatan
nasioanal, sehingga pendapatan untuk pegawai pun bisa merata sehingga
stabilitas nasional menjadi seimbang. Stabilitas nasional dapat ditentukan dari
neraca pembayaran luar negeri yang seimbanga, distribusi pendapatan yang
merata, laju ekonomi yang tinggi sertatingkat inflasi yang rendah.
Banyak orang yang sangat awam dengan
kata inflasi. Yang banyak orang tau adalah bahwa perekonomian dianggap
berkembang dengan baik apabila memenuhi beberapa komponen, diantara banyaknya
komponen tersebut salah satunya adalah tingkat inflasi yang rendah. Dari
banyaknya komponen lainnya yang menginginkan bahwa tingkatnya harus tinggi,
hanya inflasi lah yang harus direndahkan tingkatnya.
Inflasi sendiri merupakan kondisi
dimana tingkat harga secera general memiliki kecenderungan naik. Naik disini
berarti kecenderungan harga yang semakin naik, apabila naik berarti harga akan
menjadi mahal, apabila mahal maka konsumen akan mengurangi pembeliannya,
sehingg aprodusen tidak ingin mendpatkan rugi karena telah meproduksi banyak
namun tidak laku, maka produsen pula akan mengurangi tingkat produksinya. Maka
disinilah titik dimana apabila inflasi tinggi menandakan perekonomian tidak
berkembang dengan baik, maka dari itu tingkat inflasi dalam perekonomian
haruslah rendah.
Penyebab Inflasi tidak bisa datang begitu saja
tanpa melalui suatu sebab. Sebab adanya infalsi diantaranya:
1. Kenaikan
permintaan melebihi penawaran atau di atas kemampuan berproduksi
Kita tahu bahwa permintaan muncul
karena adanay keinginan konsumen untuk membeli barang atau jasa yang
diinginkan. Hukum permintaan mengatakan bahwa berbanding terbaliknya jumlah
harga dengan jumlah produk yang diminta. Hal ini dapat dijelaskan bahwa mahal
harga suatu barang atau jasa maka semakin turun atau sedikit pula barang yang
diminta. Kenaikan permintaan ini kan berdampak pada perubahan harga produk itu
sendiri. Karena semakin naik permintaan disebabkan oleh harga yang murah,
sehingga kemampuan daya belinya juga tinggi.
Sedangkan berbanding terbalik dengan
penawaran, konsep penawaran sendiri menjelaskan bahwa bahwa perubahan harga dan
perubahan jumlah barang berbanding lurus, disini dimaksudkan bahwa ketika harga
mengalami kenaikan maka semakin banyak pula produk yang akan ditawarkan begitu
pun sebaliknya. Faktor yang mempengaruhi penawaran salah satunya ialah
kemampuan perusahaan yang melakukan penawaran untuk berproduksi. Disini
digambarkan bahwa apabila perusahaan memiliki kemampuan untu untuk menghasilkan
produk dengan intensitas yang tinggi menyebabkan jumlah produk yang dihasilkan
akan tinggi pula, sehingga menyebabkan penawarannya akan cenderung besar
ataupun tinggi.
Maka dapat
disimpulkan bahwa kenaikan permintaan yang melebihi penawaran ataupun di atas
kemampuan berproduksi menyebabkan sebab adanya kecenderungan harga yang naik,
karena antara permintaan dan penawaran ataupun kemampuan untuk
berproduksi tidak seimbang, sehingga tidak membrntuk harga kesimbangan
menyebbakan inflasi atau kenaikan harga yang cenderung meningkat.
2. Kenaikan
biaya produksi
Biaya produksi adalah
total adalah seluruh factor produksi yang dikeluarkan atau dikorbankan salaam
proses produksi untuk menghasilkan bahan yang siap untuk dipasarkan. Biaya
produksi ini meliputi:
·
Bahan baku, bahan yang menjadi dasar
pembuatan suatu bahan produksi
·
Bahan pembantu, bahan yang menjadi
pelengkapa bahan baku
·
Upah tenaga kerja, mulai dari manajer
hingga pekerja pengangkut barang
·
Penyusutan peralatan produksi, tidak
selamanya peralatan produksi itu bisa digunakan selamanya maka suatu ketika
akan rusak sehingga perlu diperbaikai ataupun diganti baru
·
Bunga modal
·
Sewa (gedung atau peralatan lain), jika
sekiranya ada yang tidak bisa kita miliki sendiri sehingga kita mmerlukan sewa
·
Biaya transportasi
·
Biaya administrasi
·
Biaya listrik, telepon dan air
·
Biaya pemeliharaan perlatan produksi, hal
ini dilakukan agar peralatan produksi ikita tidak cepat rusak ataupun apabila
bermasalaha tidka menghambat pengerjaan produksi
·
Biaya keamanan
·
Biaya asuransi bagi segala peralatan dan
semua tenaga kerja
·
Biaya pemasaran barang produksi
·
Dan terakhir pajak perusahaan
Sehingga apabila
ditinjau dari beberapa komponen biaya produksi sendiri inilah yang menyebabkan
inflasi. Bukan hanya biaya produksi yang bersifat bahan baku saja melainkan
upah tenaga kerja serta keperlun umum penunjang proses kegiatan produksi.
3. Meningkatnya
jumlah uang yang beredar di masyarakat
4. Berkurangnya
jumlah barang di pasaran
5. Inflasi
dari dalam negeri dan luar negeri
Walaupun banyak penyebab terjadinya
inflasi , namun inflasi tersebut masih bisa disimpulkan kembali menjadi bebrapa
teori. Teori ini menjelaskan tentang penyebab utama dari inflasi itu sendiri,
yang menjadi penyebab utama terjadinya kecenderungan harga untuk naik dari
waktu ke waktu. Teori tersebut dibagi menjadi bebrapa teori diantaranya teori
kuantitas, teori Keynes dan teori struktuaralis. Ketiga teori ini menjelaskan
poin utama penyebab
terjadinya inflasi.
Pertama, teori kuantitas sendiri
menjelaskan bahwa penyebab utama inflasi adalah tidak lain tidak bukan akibat
dari banyaknya jumlah uang yang beredar. Bnyaknya jumlah uang yang beredar,
bukan malah membuat perekonomian di Indonesia bagus, melainkan menyebabkan
harga mengalami kecenderungan naik, sehingga bukan hal bagus apabila jumlah
uang yang beredar mengalami peningkatan, maka hal itulah yang harus dihindari,
dan pemerintahlah yang wajib mnegendalikan peredaran jumlah uang. Dalam teori
kuantitas dijelaskan bahwa banyaknya jumlah uang yang beredar merupakan
satu-satunya penyebab utama terjadinya inflasi.
Kedua yaitu teori Keynes. Teori ini
lebih mengarah kepada penjelasan bahwa penyebab inflasi adalah dilihat dari
penyebab besar dan menyeluruh dari sifat pelaku ekonominya, yaitu ditinjau dari
masyarakatnya. Masyarakat cenderung ingin berkembang diluar zona nyaman dari
bats perekonomiannya. Hal ini sering terjadi karena melihat sifat manusia yang
tidak pernah merasa puas, sehingga masyarakat cenderung ingin berada di luar
batas dimana ia bisa berekonomi, inginnya yang sudah dalam batas maksimal,
dimaksimalkan lagi.
Dan yang terakhir adalah teori
strukturalis. Teori ini menjelaskan bahwa penyebab dari inflasi adalah harga
makanan dan barang-barang ekspor. Terjadinya kecenderungan harga yang semakin
naik, disebut sebagai inflasi, namun inflasi sendiri dikelompokkan menjadi
empat macam, ternyata walaupun sudah disebut sebagai inflasi kita masih bisa
mengendalikan laju inflasi. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Inflasi ringan
Inflasi ini dikatakan
ringan apabial kecenderungan harga yang naik dalam setahun kurang dari 10
%. Hal ini masih bisa diatasi oleh pemerintah dan masih dapat dikendalikan.
Inila yang disebutkan di awal bahwa sudah disebut inflasi namun masih bisa
dalam kendali pemerintah
2. Inflasi sedang
Inflasi ini sudah
mulai bersifat waspada. Kecenderungan harga yang naik antara 10% – 30% dalam
setahun. Memang hal ini masih belum membahayakan, namun hal ini usdah
menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berada pada pekerja yang
berpenghasilan tetap. Mak inflasi jenis ini disebut dengan inflasi tingkat
waspada walaupun masih dalam jenis yang sedang
3. Inflasi berat
Inflasi jenis ini
sudah berada pada tahap yang berbahaya. Kecenderungan harga yang naika 30%
hingga 100% dalam setahun akan menyebabkan banyak orang yang enggan menabung
dan lebih senang untuk menyimpan barang, karena perekonomian sudah mulai kacau,
apabila kita tidak bmempersiapkan diri maka kita kan jatuh pada lubang
kesusahan, karena pada saat ini kesejahteraan masyarakat menurun
4. Inflasi sangat berat
Infalsi ini sudah
berada pada tahap membahayakan sekali apabila kecenderungan harga yang naik
sudah melebihi 100 % per tahun. Hal ini menyebabkan perekonomian yang kacau
yang sudah tidak bisa lagi dikendalikan oleh pemerintah, sehingga dapat
menyebakan Negara tidak bisa berkembang bahkan menjadikaan taraf dari Negara
yang berkembang ataupun maju menjadikan Negaranya turun level di bawahnya.
Untuk mengatasi
adanay inflasi yang mengakibatkan perekonomian tidak stabil maka pemerintah
memberikan beberapa pengendalian terhadap inflasi itu sendiri. Disini cara
pemerintah menanggulangi inflasi adalah dengan membuat kebijakan. Hal ini
dilakukan agar perekonomian stabil dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.
Mengingat apabila inflasi terjadi maka masyarakat harus beradaptasi dengan
dampak yang diberikan oleh inflasi itu sendiri. Bukan hal yang mudah untuk
beradapatsi dengan kenaikan harga yang cenderung naik. Belum lagi apabila
inflasi yang naik turun membuat perekonomian masyarakat juga diambang
kebingungan karena inflasi yang tinggi adalah hal yang tidak diinginkan
masyarakat, karena nantinya berdampak pada mereka tidak akan menabung dan lebih
memilih untuk menyimpan barang, sedangkan inflasi yang rendah adalah hal yang
paling ditunggu karena perekonomian yang stabil membuat kestabilan harga yang
pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Beberapa kebijakan
yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi inflasi ada tiga kebijakan yaitu,
kebijakan moneter, kebiakan fiscal, dan kebijakan non moneter dan non fiscal.
Setiapa kebijakan yang diusung emiliki poin atau bagian yang dapat menekan
infasi agar inflasi tidak naiak, dan setidaknya kebijakan ini juga dapat
mengahambat terjadinya inflasi.
Kebijakan pertama
adalah kebijakan moneter. Seperti kita ketahui bahwa peran
kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mempengaruhi banyaknya
uang yang beredar di masyarakat, hal ini dilakukan untuk menekan banyaknya uang
yang beredar, karena hal inilah yang menjadi penyebab utama adanya inflasi pada
teori kuantitas yang telah dijelaskan sebelumnya. Kebijakan moneter ini juga
dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
1. Politik
suku bunga atau biasa disebut dengan diskonto adalah diamna kebijakan
pemerintah untuk menaikkan suku bunga, hal inilah yang dapat menekan inflasi
menjadi lebih rendah karena suku bunga yang ditinggikan
2. Politik
pasar terbuka. Politik pasar terbuka, bukan untuk menjelaskan dalam hal
persaingan terbuka di pasaran, namun disini dijelaskan bahwa politik pasar
terbuka adalah kebijakan untuk menjual surat berharga. Hal ini dilakukan agar
dengan penjulaan suarat berharaga dapat menekan inflasi yang ada .
3. Politik
pembatasan kredit. Kebijakan ini bukan ntuk membatasi masyarakat untuk
meminjam, namun hal ini dilakukan agar emeberian pinjamna yang diberikan
dikurangi untuk membuat inflasi rendah.
4. Politik
uang ketat, disini menjelaskan bahwa kebijakan ini yang mengatur beredarnya
jumlah uang. Cara mengtur peredaran jumlah uang adalah dengan cara mengurangi
jumlaha unag yang beredar, hal ini dilakukan karena menurut teori Kuantitas
pada kebijakan moneter inilah pangkal dari penyebab inflasi
5. Politik
cadangan kas dan giro, disini juga mmbahas tentang pengurangan cadangan kas
untuk mengurangi inflasi
Kebijakan yang kedua
adalah kebijakan fiscal. kebijakan
fiskal adalah kebijakan yang mengatur pemasukan dan pengeuaran
Negara yang baisanya disebut dnegan APBN. Kebijakan – kebijakan yang diberikan
melalui kebijakan fiscal diantaranya:
1. Mengurangi
pengelauaran Negara. Hal ini dilakuakn agar pengeluaran Negara yang dikeluarkan
tidka sia-sia dan dapat diminimalisir untuk keperluan yang lain. Seyogyanya
dalam RAPBN sendiri sudah dihitung rinci termasuk dana – dana tak terduga.
Karena dalam suatu kegiatan pemerintah bukan tidak mungkin apabila pengeluaran
tidak sesuai dengan rencana pada awal pembuatan. Sehingga apabila pengeluaran
Negara dikurangi Negara juga bisa berhemat dan dapat pula meminimalisir dana –
dana yang tak terduga
2. Pengurangan
utang luar negeri. Hal ini dirasa perlu karena smakin banyak kita berhutang
smakin banyak pula tanggungan yang dipikul. Walaupun dnegan berhutang kita
mendapatkan apa yang kita butuhkan, namun tetap saja kita dapat memakai barang
tersebut namun masih dalam beban hutang. Sehingga dengan adanya pengurangan
utang luar negri, inflasi tidak meningkat begitu cepatnya, namun bisa ditekan
agar menjadi rendah
3. Menaikkan
pajak Negara. Orang yang bijak adlaah orang yang membayar pajak. Hal ini
dilakukan agar warga dapat membatu Negara atas fasilitas yang sudah diberikan
kepadanya, maka pajak diras penting dan harus efektif dalam pengaplikasiannya
Kebijakan yang
terakhir adalah kebijakan non moneter dan non fiscal. Kebijakan ini tidak
terpaut dengan kedua kebijakan yang sudah dijelaskan di atas. Kebijakan ini
dibuat tanpa memandang kebijakan moneter dan kebijakan fiscal. Kebijakan yang
ketiga memiliki beberapa poin yang dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Meningkatkan
produksi dan produk di pasaran. Perekonomian yang stabil adalah apabila dalam
proses produksi barang yang diminta banyak, dan barang yang berada di pasaran
juag terpenuhi. Proses produksi yang meningkat membuat konsumen tidak perlu
melakukan ekspor dari luar negeri untuk mendapatkan barang tersebut karena
sudah di produksi di Negara sendiri dan banyak di pasaran. Kebijakan inilah
ayang mendorong rendahnya inflasi. Mengingat hal yang menyebabkan inflasi salah
satunya adalah produk yang diinginkan konsumen tidak ada di pasaran sehingga
meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli barang ekspor
2. Dengan
memperhitungkan upah nyata yang sudah diimbangi dengan perhitungan inflasi. Hal
ini dilakukan agar kebijakan untuk memebrikan upah merata mengingat berhasilnya
perekonomian adalah ditribusi pendapatan yang merata agar bisa menekan inflasi.
3. Melakukan
pengendalian terhadap harga dengan car elakukan pengawasan . Harga yang naik
turun membuat masyarakat merasakan dampak dari entah itu karena inflasi ataupun
deflasi. Maka dari itu pemerintah melkauakn pengendalian harga dengan cara
melakukan pengawasan atas harga yang sudah disepakati, dengan cara memberikan
harga maksimum dalam suatu harga barang atau yang lainnya.
Beberapa kebijakan
ini digunakan untuk mengatasi penyebab – penyebab inflasi. Banyaknya penyebab
inflasi menajdikan pemerintah harus lebih teliti dan hati-hati atas adanya
inflasi, karena meningkatnya inflasi walupun berada pada taraf ringan,
pemerintah tidak bisa santai mereka melakukan berbagai cara melaui kebijakan –
kebijakan yang di buat agar dapat menekna inflasi menjadi lebih rendah. Mungkin
hanya satu penyebab utama yang menyebabkan adnaya inflasi, namun penyebab ini
dapat merembet ke arah yang lebih besar apabila pengendalian yang dilakukan
oleh pemerintah kurang efisien. Karena Inflais dalam tahap naik satu tingkat
menjadi tingkat sedang sudah sangat membuat sebagian kecil perekonomian Negara
menjadi tidak stabil dan menjadi kacau. Maka dari itu diperlukan cara mengatasi
inflasi, karena dampak yang diberikan inflasi dapat dijelaskan dalam beberapa
bagian berikut:
1. Adanya
inflasi menyebabkan terhambatanya faktor
pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan akibat adanya inflasi minat
menabung dan minat investasi masyarakat beralih pada penyimpanan barang –
barang, karena harga yang cenderung meningkat, menyimpan barang adalah hal yang
paling menguntungkan disbanding dnegan investasi dan menabung di bank.
2. Semua
masyarakat terbagi menjadi masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan masyarakat
ayang berpenghasilan rendah. Masyarakat yang berpenghasilan tinggi mungkin
masih bisa menjangkau kenaikan harga akibat adanya inflasi, namun berbeda
dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Biasanya untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya saj mereka mengandalakna upah kerja, apabila ditambah dnegan
kenaikan harga, maka kesejahteraan mereka bisa saja tidka bisa terpenuhi,
karena sulitnya menjangkau barang yang diinginkan, terutama pada barang –
barang yang mendjai pokok utama
3. Terjadinya
inflasi berdampak pada masyarakat. Inflasi adalah kecenderungan harga yang
naik, sehingga pemerintah berusaha untuk menekan agar inflasi tidak meningkat,
agar inflasi tidak meningkat atau inflasi rendah cara yang dilakukan pemerintah
adalah dengan menekan harga. Hal ini akan berdampak pada masyarakat karena
menekannya harga ini membuat terjadinya pengangguran, karena biasa perusahaan
menekan produksinya sehingga bnyak karyawan – karyawannya yang akhirnya menjadi
pengangguran, bukan hanya itu saja hal ini menyebabkan kurangnya kesempatan
kerja.
4. Nilai
mata uang turun karena kenaikan harga. Adanya inflasi menyebabkan harga barang
– barang menjadi naik, kenaikan harga barang ini menyebabkan nilai mata uang
menjadi turun. Nilai mata uang yang turun berhubungan dengan nilai tukar uang
tersebut, karena sepert kia ketahui nilai tukar uang merupakan contoh konkrit
yang menjelaskan bahwa bagaimana suatu harga keseimbangan terbentuk. Kita tahu
bahwa harga keseimbanagn terbentk dari permintaan dan penawaran berjalan
seimbang dalam mekanisme pasar Melihat nilai mata uang yang turun disimpulkan
bahwa jelas apabila perekonomian sedang berada di taraf yang tidak stabil. Demikian
penjelasan lengkap mengenai inflasi, pada dasarnya inflasi merupakan sebuah
keadaan dimana jumlah uang yang beredar di masyarakat naik, dan hal ini
tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif bagi perekonomian negara
Komentar
Posting Komentar